Tugas Perkembangan Peserta Didik


PEMBAHASAN

 

2.1  PENGERTIAN DAN SUMBER TUGAS PERKEMBANGAN

Tugas perkambangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya (Yusuf 1992:3).

Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut:

  • Kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki ; (b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
  • Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya (a) belaar membaca, (b) belajar menulis (c) belajar berhitung, (d) belajar berorganisasi.
  • Tuntutan dari dororngan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih pekerjaan (b) memilih teman hidup.
  • Tuntutan norma agama, misalnya (a) taat beribadah kepada Allah SWT, (b) berbuat pada sesama manusia.

 

2.2  TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI DAN KANAK-KANAK

Tugas-tugas perkembangan yang muncul pada waktu manusia masih bayi hingga masa kanak-kanak adalah sebagai berikut:

  1. Belajar berjalan

Terjadi pada usia 9-15 bulan. Pada usia ini tulang kaki, otot, dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar berjalan.

  1. Belajar makan makanan padat

Terjadi pada tahun kedua, sistem alat pencernaan makanan dan alat pengunyah telah matang untuk melakukan hal tersebut.

  1. Belajar berbicara

Mengeluarkan suara yang berarti menyampaikan kepada orang lain dengan perantara suara tersebut.

  1. Belajar buang air kecil dan air besar

Terjadi sebelum usia empat tahun. Anak pada umumnya belum dapat mengatasi atau menahan ngompol karena perkembangan syaraf yang mengatur pembuangan belum sempurna. Untuk memberikan kebersiha pada usia tersebut cukup dengan pembiasaan, yaitu setiap kali ingin buang air, membawa anak ke WC tanpa banyak memberikan penerangan kepada anak.

  1. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin

Melalui observasi atau pengamatan, anak dapat melihat tingkah laku, bentuk fisik dan pakaian yang berbeda antara jenis kelamin yang satu dengan yang lain. Dengan cara tersebut anak dapat mengenal perbedaan anatomis pria dan wanita.

Agar pengenalan terhadap jenis kelamin itu berjalan normal, orang tua perlu memperlakukan anaknya, baik dalam memberikan alat mainan, pakaian, maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis kelamin anak.

  1. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis

Keadaan jasmani anak sangat labil apabila dibandingkan dengan orang dewasa, anak cepat sekali merasakan perubahan suhu sehingga temperatur badannya mudah berubah. Untuk mencapai kestabilan jasmaniah, diperlukan waktu sampai usia lima tahun. Dalam hal ini orangtua perlu memberikan perawatan yang intensif, baik menyangkut pemberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.

  1. Membentuk konsep-konsep atau pengertian sederhana kenyataan sosial dan alam

Pada mulanya, dunia ini bagi anak merupakan suatu keadaan yang kompleks dan membingungkan. Perkembangan lebih lanjut, anak menemukan keteraturan dan dapat membentuk generalisasi dari berbagai benda yang pada umumnya memiliki ciri yang sama. Agar anak dapat mengenal hal baru diperlukan kematangan sistem saraf, pengalaman dan bimbingan dari orang dewasa.

  1. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orangtua, saudara, dan orang lain.

Anak mengadakan hubungan dengan orang yang ada di sekitarnya menggunakan berbagai cara, yaitu isyarat, menirukan dan menggunakan bahasa. Cara yang diperoleh dalam belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang lain, sedikit banyaknya akan menentukan sikapnya di kemudian hari.

  1. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berarti mengembangkan kata hati.

Anak kecil dikuasai oleh hedonisme naif, dimana kenikmatan dianggap baik, sedangkan penderitaan dianggapnya buruk (hedonisme adalah aliran yang menyatakan bahwa manusia dalam hidupnya bertujuan mencari kenikmatan dan kebahagiaan). Pengalaman merupakan permulaan pembentukan kata hati anak.

 

2.3  TUGAS PERKEMBANGAN MASA SEKOLAH

Masa sekolah merupakan masa yang penting bagi manusia, terutama menyangkut pembentukan mental dan sosialnya. Tugas-tugas perkembangan pada masa ini ialah:

  1. Belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan.

Melalui perumbuhan fisik dan otak anak belajar dan berlari semakin stabil, makin mantap dan cepat. Pada masa sekolah anak sudah sampai pada taraf penguasaan otot, sehingga sudah dapat berbaris, senam pagi, dan permainan-permainan ringan.

  1. Membentuk sikap-sikap sehat terhadap dirinya demi kepentingan organismenya yang sedang tumbuh.

Hakikat tugas ini ialah (1) mengembangkan kebiasaan untuk memelihara badan, (2) mengembangkan sikap positif terhadap jenis kelaminnya dan juga menerima dirinya.

  1. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.

Yakni belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru serta teman-teman sebayanya. Pergaulan anak di sekolah atau teman sebyanya mungkin diwarnai perasaan senang atau tidak senang.

  1. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.

Apabila anak sudah masuk sekolah, perbedaan jenis kelamin akan semakin tampak. Dari segi permainan akan tampak bahwa permainan yang dilakukan akan berbeda antara laki-laki dan perempuan.

  1. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.

Pada usia 6-12 tahun disebut masa sekolah karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menrima pengajaran.

  1. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.

Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu disebut konsep (tanggapan). Bertambahnya pengalaman akan menambah perbendaharaan konsep pada anak. Semakin bertambah pengetahuan, semakin besar pula konsep yang diperoleh.

  1. Mengembangkan kata hati.

Hakikat tugas ini ialah, mengembangkan sikap dan perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama. Hal ini menyangkut penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama disertai dengan perasaan senang untuk melakukan atau tidak melakukannya.

  1. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.

Hakikat tugas ini ialah, utnuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri, dalam arti dapat membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang dari pengaruh orangtua dan orang lain.

  1. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.

Hakikat tugas ialah mengembangkan sikap sosial yang demokratis dan menghargai orang lain.

 

 

 

2.4 TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA

Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk menepati kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock dalam Mappiare (1992) adalah berusaha:

  1. Mampu menerima keadaan fisiknya.

Pada periode pra remaja, anak tumbuh demikian cepat mengarahkan pada bentuk orang dewasa, yang dibarengi oleh perkembangan sikap dan citra diri. Remaja diharapkan dapat menerima keadaan diri sebagaimana adanya keadaan diri mereka sendiri, bukan hayalan dan impian.

  1. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.

Dalam masa remaja diharapkan mereka menerima keadaan diri sebagai pria atau wanita dengan sifat dan tanggung jawab kaumnya masing-masing. Sering kali terjadi ada remaja yang menyesali diri sebagai pria atau wanita, terutama jika bentuk tubuh mereka tidak memuaskan.

  1. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.

Akibat adanya kematangan seksuil yang dicapai sejak awal masa remaja, para remaja mengadakan hubungan sosial yang terutama ditekankan pada hubungan antara dua jenis kelamin yang merupakan suatu kewajaran remaja saling mencari pasangan. Sangat penting dalam hal ini, bahwa seorang remaja haruslah mendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan jenis atau sesama jenis agar memperoleh rasa dibuthkan dan rasa berharga.

  1. Mencapai kemandirian emosional.

Tugas perkembangan yang dihadapkan bagi remaja adalah bebas dar ketergantungan emosional seperti dalam masa kanak-kanak mereka. Pada masa kanak-kanak, anak sangta bergantung emosinya pada orang tua atau orang dewasa lain. Dalam masa remaja, seseorang dituntut untuk tidak lagi mengalami perasaan bergantung semacam itu.

  1. mencapai kemandirian ekonomi.

Kesanggupan berdiri sendiri dalam hal yang berhubungan dengan ekonomi merupakan tugas perkembangan remaja yang penting, karena mereka akan kelak hidup sebagai orang dewasa.

  1. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlakukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.

Sebagai hasil dari perpaduan unsur-unsur pertumbuhan biologis dan keragamn pengalaman dengan lingkungan, remaja dapat mengembangkan kemampuan mentalnya. Remaja sudah memiliki kemampuan untuk berfikir atau nalar tentang sesuatu yang berada di luar pengalamannya atau sisitem nilai yang dimilikinya. Dengan kata lain , remaja sudah dapat memikirkan atau menduga hal-hal apa yang akan atau mungkin terjadi berdasarkan sesutau yang abstrak dan memikirkan semua kemungkinan secara sistematis utnuk memecahkan suatu persoalan atau masalah.

  1. Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
  2. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa

proses pengikatan individu kepada kelompok sosialnya telah berkembang sejak lahir. Proses ini diperluas selama masa anak dan remaja. Remaja yang mengikuti kegiatan keagamaan akan dapat mengembangkan sikap batin atau sikap keterikatan sosialnya terhadap orang lain. Pada usia remaja akhir, para remaja sudah dapat mencapai sikap altruistik yang tinggi.

  1. Mempersiakan diri untuk memasuki perkawinan.

Sikap remaja terhadap pernikahan ternyata beragam, sebagian remaja bersifat antagonistik (menentang dan merasa takut) dan sebagian lainnya menerimanya dengan sikap positif.

  1. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Tugas-tugas fase perkembangan fase remeja ini amat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.

 

2.5 TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL

Masa dewasa tidak kalah pentingnya dengan masa-masa yang lain dalam kehidupan. Di masa inilah, segala kematangan dalam kehidupan diperoleh. Sedangkan tugas-tugas perkembagan masa dewasa awal adalah sebagai berikut:

  1. Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau calon istri)

Dewasa awal sadar bahwa dirinya ada rasa simpati, rasa tertarik untuk selalu bersama-sama dengan lawan jenisnya. Tetapi mereka umumnya masih ada rasa ragu dan malu untuk saling mendekat dan saling bergaul pada mulanya.

  1. Belajar hidup bersama dengan suami atau istri
  2. Mulai hidup dalam keluarga
  3. Belajar mengasuh anak-anak
  4. Mengelola rumah tangga
  5. Mulai bekerja dalam suatu jabatan
  6. Mulai bertanggung jawab sebagai warganegara secara layak
  7. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya

 

2.6 TUGAS PERKEMBANGAN MASA SETENGAH BAYA

Pada masa setengah baya, tanggung jawab sebagai manusia dewasa menjadi lebih besar. Tugas-tugas perkembangan pada masa ini, yaitu:

  1. Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berwarga negara dan hidup bermasyarakat.
  2. Menetapkan dan memelihara suatu standart kehidupan ekonomi bagi kehidupannya.
  3. Membantu anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
  4. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa.
  5. Menciptakan hubungan diri dengan suami atau istri sebagai pribadi.
  6. Menerima dan menyesuaikan diri sehubungan dengan adanya perubahan-perubahan pisiologis dalam masa setengah baya.
  7. Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia.

 

2.7 TUGAS PERKEMBANGAN MASA TUA

Pada umumnya pada masa ini manusia banyak mengalami degradasi, terutama pada aspek fisik. Tugas-tugas pada masa ini ialah:

  1. Menyesuaikan diri pada keadaan berkurangnya kekuatan fisik dan kesehatan.
  2. Menyesuaikan diri dalam masa pensiun dan pendapatan yang berkurang.
  3. Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami atau istri.
  4. Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman seusia.
  5. Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai warga negara dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat.
  6. Menyusun keadaan hidup yang memuaskan dalam hal fisik.

 

BAB III

KESIMPULAN

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang berhasil atau tidaknya sangat berperan terhadap kehidupan individu. Tugas-tugas ini dipengaruhi oleh faktor fisik, kultural, cita-cita hidup, dan norma agama.

Tugas-tugas perkembangan anak mulai bayi hingga usia sekolah adalah cenderung kepada proses pembelajaran awal tentang tata cara dasar berperilaku dan bermasyarakat. Sedangkan pada masa remaja, cenderung terjadi pencarian jati diri individu dan proses-proses pendewasaan baik fisik maupun psikis.

Pada masa dewasa awal dan setengah baya, individu mulai mencapai kematangan dalam berpikir dan berperilaku. Di masa ini, tanggung jawab seorang individu sangat diimplementasikan, terutama mengenai kehidupan berumah tangga. Sedangkan saat mencapai usia tua, individu banyak mengalami degradasi, terutama secara fisik. Kemampuan umum dan kesehatan umumnya menjadi menurun.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad., Asrori, M. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara

Mappiare, Andi. Drs. 1992. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional

Yusuf, H. Syamsu. Dr. M.Pd. 1992. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. 

Tentang ^-^ MOH ZAINUL HAQ SASAX ^-^
bE tHe BesT

Tinggalkan komentar